Sabtu, 03 Desember 2011

Teori Perekatan (Teori Five-Chain Glue Line)

Perekatan didefinisikan sebagai suatu keadaan atau kondisi ikatan di mana dua permukaan menjadi satu oleh karena gaya-gaya pengikat antar permukaan (T.A Prayitno, 2009).
Gaya ikatan itu berupa gaya valensi atau gaya ikatan ion dan gaya saling menvengkram antara perekat dengan bahan direkat atau interlocking forces. Perekatan membentuk suatu sistem yang terdiri dari lima buah gaya ikatan berbeda satu sama lain yang berasosiasi bersama membentuk suatu ikatan antara garis perekat dengan bahan direkat.
Teori perekatan kayu ada 2, yaitu Teori Five-Chain Glue Line dan Teori Mekanik & Spesifik.
Pada postingan ini saya hanya menjelaskan tentang Teori Five-Chain Glue Line dan teori mekanik & Spesifik di postingan selanjutnya ya....

Teori Five-Chain Glue Line
Brown et. al. (1952) melakukan analisis perekatan dengan cara memecahnya ke dalam gaya-gaya yang mampu dikeluarkan oleh satu atau beberapa molekul bila berdekatan atau berjauhan dengan molekul yang lain. Gaya-gaya ini dikenal sebagai gaya adhesi dan gaya kohesi pada suatu sistem ikatan fisika kimia molekul. Pada sistem ini garis perekat diuraikan menjadi 5 buah garis gaya yang saling berkaitan.

Apa itu Adhesi?
Sederhananya begini...

Jika kamu memasukkan air ke dalam gelas yang kering, kemudian air tersebut di tumpahkan kembali, gelas menjadi basah, sebagian air menempel pada dinding gelas karena adanya gaya tarik-menarik antar partikel.
Gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis tersebut dinamakan  Adhesi. Gaya tarik adhesi menyebabkan partikel cenderung meninggalkan zat sejenis, sebagai contoh adalah ketika tinta dituliskan pada sebuah kertas .

Apa itu Kohesi?
Sederhananya begini....
Partikel-partikel zat padat atau zat cair bisa tetap menyatu membentuk suatu benda karena adanya gaya tarik-menarik antar partikel . 
Kohesi adalah gaya tarik menarik antar partikel zat sejenis. Gaya kohesi antar partikel zat padat memiliki kekuatan paling besar, kemudian zat cair dan gas.Contoh kohesi adalah ikatan partikel-partikel zat untuk tetap menyatu membentuk suatu benda. Gaya kohesi yang besar menyebabkan zat padat sulit di potong atau dipatahkan. Gaya tarik kohesi menyebabkan partikel cenderung berkumpul dengan zat sejenis



bikinan sendiri, lumayan ya...hehe

Gambar diatas memberikan keterangan bahwa lima rantai tersebut mempunyai sistem simetris yang dipertahankan dalam teori lima rantai (Teori Five-Chain Glue Line) berdasarkan kepekaan pengamatan rantai gaya yang mungkin muncul dalam suatu gaya perekat (Marra, 1992). Setiap rantai saling bertautan sehingga mengakibatkan keterkaitan antar rantai dan menggambarkan tingkat keutuhan gabungan perekatan. 

1 dan 5 : Gaya kohesi substrat kayu merupakan gaya kohesi antara molekul-molekul kayu yang memegang peranan penting untuk menjaga keutuhan bentuk fisika bahan (kayu).

2 dan 4 : Gaya adhesi atau gaya tarik-menarik molekul yang berbeda. Gaya adhesi antara molekul kayu di permukaan dengan molekul perekat sangat menonjol dan berperan penting dalam menjaga keutuhan ikatan antara kedua bahan. Bila gaya adhesi ini gagal dalam melakukan tugasnya , maka kedua substrat yaitu kayu satu dengan yang lain akan berpisah dengan melemahnya ikatan antara kayu dengan perekat yang menyatukannya, dan perekatan gagal.

3 : Gaya kohesi antara molekul-molekul perekat memegang peranan kuat dan menjaga agar garis perekat tetap utuh dan dapat dipertahankan sehingga keseluruhan sistem tetap bersatu.

Dari gambaran di atas jelas bahwa perekatan yang berhasil memerlukan analisis yang teliti pada setiap lingkaran gaya penyusun yang menentukankeberhasilan perekatan. Teori ini dapat dipertimbangkan sebagai analisis ilmiah pertama dalam perekatan dan kemudian teknologi perekatan dapat dikembangkan dari titik tolak analisis tersebut.



Tidak ada komentar: